Perahu Karam
Pagi
itu Markus dan Bapa Yos, ayahnya, pulang melaut dengan wajah gusar.
Semalam ombak dan angin lebih ganas dari malam-malam sebelumnya, jadi
Markus dan Bapa Yos mati-matian cegah perahu supaya tidak karam.
Tapi,
takdir berkata lain. Mama Yos dan beberapa nelayan buru-buru membantu
Markus dan ayahnya menarik perahu mereka yang hampir terbelah jadi dua.
Begitu sampai di daratan, Mama Yos segera menghampiri.
“Anak,
Pace, kamorang tra papa to?” Mama Yos khawatir. Bapa Yos cuma
angguk-angguk kepala. Nelayan lain yang juga tetangga rumah mereka,
Matius, menimpali, “Kenapa kamorang pu kapal bisa terbelah begitu?”
Mendengar
itu Markus menjawab, “Pace, ko ada lihat karang yang di sanakah?” Pace
Matius mengikuti arah yang ditunjuk Markus lalu mengangguk.
“Iyo, kenapa?”
“Nah, itu sudah. Tadi malam sa den Bapa tra ada lihat itu.”
Biar Tambah Semangat
Suatu hari guru-guru di sekolah Markus mengadakan sweeping
alias memeriksa isi tas murid untuk mencari benda-benda yang seharusnya
tidak dibawa ke sekolah. Sialnya, pagi itu Markus kedapatan membawa DVD
porno dalam tasnya. Karena termasuk pelanggaran berat, Markus dipanggil
kepala sekolah.
“Markus, ko tahu ka tidak ini barang apa?” Kepsek tanya sambil tunjuk DVD di atas meja.
“Iyo, Bapa, sa tau,” jawab Markus dengan muka pucat.
“Itu ko tahu kalau ini film dewasa, baru kenapa ko masih bawa ini ke sekolah?” Kepsek kembali menginterogasi.
“Begini, Bapa, sa bawa itu untuk ajak nonton teman-teman yang malas belajar. Biar dong lebih semangat.”
“Ko
gila kah?!” Kepsek menggebrak meja dengan geram. Buru-buru Markus
menambahkan, “Karena sa pu bapa pernah bilang ke sa pu mama begini: ‘Ma,
co ko nonton ini film, biar ko tambah semangat,’ begitu …,” ujar Markus
ketakutan. Mendengar itu Kepsek langsung gelagapan.
Mengapa Gajah Tak Bisa Terbang
Tadi
di sekolah Bapa Guru menjelaskan kenapa burung bisa terbang. Katanya,
itu karena dia punya pundi-pundi udara. Sampai di rumah Markus tanya ke
Mama Yos.
“Ma, kenapa burung de bisa terbang, tapi gajah tra bisa?”
Mendengar
pertanyaan itu Mama Yos ajak Markus keluar rumah. Dia kasih lihat
beberapa burung merpati yang hinggap di atap seng rumah mereka.
“Ko ada lihat itu merpati hinggap di atap to?”
“Iyo, terus?”
“Anak
kepala bodok ni!” Mama Yos menggeplak kepala Markus, kemudian
melanjutkan, “Sekarang co ko bayangkan kalau gajah yang hinggap. Setiap
hari kita pu atap bolong-bolong to!?”
Sa Masih Sekolah
Namanya
juga anak muda, sedang dalam masa pubertas, Markus sudah tentu punya
gadis pujaan. Sore itu ketika Markus dan Yakleb, teman karibnya, mau
memancing di dermaga, dilihatnya Siska pujaan hatinya sedang duduk baca
buku di bawah pohon kersen.
“Adooohhh, Yakleb, Siska de pu cantik
apa yooo ….” Markus berhenti berjalan, mengagumi kecantikan Siska yang
saat itu pakai jins selutut dan kaus hitam bertuliskan “I Love Papua”.
Rambut Siska yang ikal panjang tertiup angin sepoi-sepoi.
“Begini,
Kawan. Kalo ko memang suka sama Ade Siska, le baek ko bicara sekarang.
Daripada besok de su dengan laki-laki lain, ko menyesal to?” Sebagai
teman yang baik Yakleb memberi saran sambil merangkul pundak Markus.
Dalam
hati Markus mengiyakan saran Yakleb. Siska memang cukup populer di
daerah tempat tinggalnya. Markus juga tahu beberapa temannya ada yang
naksir ade manis berkulit gelap itu.
Setelah kumpulkan keberanian Markus jalan menghampiri Siska. Detik itu juga dia mau katakan cinta.
“Halo, Kaka Markus, mo pi ke mana kah?” Siska menyapa ramah.
“Ah,
sa mo pi memancing saja. Begini, Ade Siska …,” Markus memulai.
Mengetahui Markus mau mengatakan sesuatu yang penting, Siska menyimak
dengan baik.
“Kaka su lama suka sama ade. Ade mau jadi kaka pu pacar kah?” tanya Markus penuh harap.
“Adoh
… Kaka, terima kasih eee. Tapi, maaf, sa tra bisa. Sa masih sekolah,
jadi,” jawab Siska tanpa pikir dua kali. Mendengar itu buru-buru Markus
menimpali,
“Oooh … tra papa, Adik. Kaka kira ko pu sekolah su libur.”
Nama Kucing
Markus
kedatangan sepupu dari Ambon, namanya Frans. Di rumah Frans lihat
Markus pelihara kucing ras warna putih yang cantik sekali. Sebagai
pencinta hewan berbulu, sudah barang tentu Frans gemas melihat kucing
Markus.
“Markus, ale pung kucing bagus eee … akang pung nama sapa la?” Sambil mengelus-elus sang kucing Frans menanyakan nama si kucing.
Markus yang sedang baring-baring nonton TV menjawab, “De pu nama Primadona Utamiria Setyaningrum Saraswati.”
“Tuangala eee … kucing pung nama panjang lawang. Tarus ale panggil akang sapa la?”
“Singkat saja, panggil PUSS to? Mo apa lagi?” jawab Markus sambil garuk-garuk pantat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
strategi agar tidak disuruh mengerjakan soal di depan kelas
Strategi Agar Tidak Disuruh Mengerjakan Soal di Depan Kelas Kamu takut disuruh guru atau dosenmu maju ke depan kelas buat ngerjain s...
-
Tebak-tebakan S. Bagio buat Benyamin Sueb Saleh Abdullah 24 November 2017 Mop 23 [ MOJOK.CO ] “Tebak-tebakan kayak begini nih: ke...
-
Santri Sowan Kiai: Pantang Pulang Sebelum Makan M. Faizi 22 Oktober 2017 Mop 39 Hafal Kitab Wajarlah kalau santrinya bisa hafal...
-
Dapat Pulsa dari CELUP Zulfianto M. Biahimo 15 Januari 2018 Mop 26 [ MOJOK.CO ] “Padali pulsanya banyak, katanya dapat dari CELUP...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar